Banyak dari mereka yang ingin langsing lalu menggunakan obat-obatan
berbahan dasar kimiawi untuk menurunkan berat badannya secara cepat. Bagi
mereka, menjadi langsing adalah harga mati, sehingga tidak peduli lagi terhadap
bahaya obat pelangsing . Padahal pengunaan
bahan kimia untuk pelangsing tubuh memberikan beberapa resiko buruk
terhadap kesehatan.
Berikut adalah beberapa diantaranya:
Obat Pelangsing yang dikonsumsi oleh seseorang, terutama
yang memberikan jaminan langsing dalam waktu cepat, akan menyebabkan terjadinya menopouse dini pada wanita. Menopause dini ini jelas sangat berbahaya. Resiko
kesehatan pun akan semakin meningkat bila wanita mengalami menopause dini.
Penyakit yang mengancam misalnya stroke,
serangan jantung, dan gangguan kardiovaskular lainnya. Selain itu, menopause
dini juga akan mengakibatkan beberapa penyakit seperti kanker rahim dan usus
besar, penyakit gusi, osteoporosis, katarak, dan kehilangan gigi.
Pengurangan hormon estrogen dalam tubuh wanita lah yang menjadi penyebab
munculnya penyakit tersebut.
Belakangan ini, sebagian masyarakat Indonesia berhasil
diyakinkan bahwa pil/tablet pelangsing herbal lebih aman, karena kandungan simplisia yang berasal dari
alam. Pada kenyataannya beberapa obat pelangsing serupa ditarik dari peredaran
karena terbukti mengandung senyawa kimia berbahaya, seperti aristolochic acid. Senyawa ini berbahaya untuk ginjal.
Di pasaran, jenis-jenis obat pelangsing yang biasa dijual
antara lain yang pertama berasal dari senyawa golongan amphetamin yang
menurunkan nafsu makan, preparat hormon tiroid yang membakar energi secara
berlebihan, atau juga diuretik, yang menurunkan berat badan dengan mengurangi
volume cairan dalam tubuh. Semua obat pelangsing dapat memiliki efek negatif
terhadap fungsi organ tubuh dan metabolisme jika tidak digunakan sesuai dosis.
Pada individu dengan fungsi ginjal normal, efek penurunan berat badan yang
wajar berkisar 3-4 kg.
Beberapa obat sering disalahgunakan sebagai pelangsing,
antara lain obat pencahar dan obat diuretik. Padahal keduanya tidak menurunkan
berat badan secara permanen. Efek berat badan turun disebabkan oleh volume/bobot sel mengecil akibat cairan yang
dikeluarkan. Jika berlebihan, dapat terjadi dehidrasi. Mengingat kerja
obat-obatan kimia dalam ginjal dan hati (liver), hal ini bisa berakibat pada
gagal ginjal atau radang hati (hepatitis).
Efek samping lainnya dari obat pelagsing adalah sakit kepala, nyeri perut, nyeri dada, muka merah, gangguan hormon,
kerusakan hati, gangguan lambung atau tukak lambung, gangguan pertumbuhan, dan
syok yang bisa mengakibatkan kematian.
Kandungan berbahaya lainnya yang tidak kalah mengerikan
dari obat pelangsing adalah sibutramine. Sibutramine merupakan pembantu diet
yang bekerja dengan cara mengatur zat kimia dalam pusat nafsu makan dalam otak
untuk menyebabkan penurunan kelaparan atau keinginan makanan sementara. Efek samping sibutramine bisa merusak jantung dan ginjal
,
jika anda meminum obat pelangsing dan mengalami HAUS ,Nafsu makan berkurang
secara drastis, jantung berdebar debar , keringatan , dapat dipastikan itu
karena efek dari sibutramine.
Cara yang paling aman untuk menurunkan berat badan adalah
dengan cara berolahraga dan mengatur pola makan. Smart Detox BUKAN merupakan
obat pelangsing, Smart Detox adalah metode hidup sehat dengan menggunakan pola
2-3-2 (2 hari mengurangi porsi makan dan 3 hari detox). Mudah dilakukan oleh siapa saja, pria-wanita, tua
atau muda dengan garansi hasil 100%. Aman dijalankan bagi penderita maag. Detox
(detoksifikasi) dipercaya dari zaman dahulu sebagai metode ampuh yang telah
terbukti membuang racun di badan yang menjadi penyebab segala macam penyakit
dan terganggunya metabolisme badan yang mengakibatkan obesitas/kegemukan.
Fungsi dari Smart Detox adalah untuk kesehatan, yaitu dengan cara membersihkan
toksin-toksin berbahaya dalam tubuh dan menormalkan metabolisme. Sehingga bahaya obat pelangsing sama sekali
tidak akan anda temukan dalam paket Smart Detox.
No comments:
Post a Comment