Friday, May 24, 2013

Reaksi Detoksifikasi

Saat seseorang sedang menjalankan program detoks seringkali muncul berbagai kondisi yang sepertinya terasa kurang mengenakan, dimana itu sebenarnya adalah reaksi detoksifikasi. Agar tidak kaget nantinya, bagi yang belum pernah menjalankannya, ada baiknya menyimak terlebih dahulu penjelasan berikut.

Detoksifikasi adalah proses pembuangan racun dari dalam tubuh. Proses ini sangat Positif karena membantu tubuh melakukan proses pembersihan diri secara alami. Di mana racun berbahaya yang dibuang dari tubuh atau dinetralisir melalui paru-paru, hati, usus, limpa, kulit, ginjal, dan usus.
Detoksifikasi merupakan proses dimulainya fase penyembuhan atau pengembalian fungsi jaringan tubuh dimana tanda-tandanya terkadang mirip dengan awal mula penyakit itu masuk ke tubuh/menyerang kita. Sehingga kita tidak perlu khawatir jika hal tersebut terjadi saat kita sedang melakukan program detoks. Karena bukan berarti penyakit yang sedang kita derita tersebut kambuh, melainkan hanya sebagai reaksi dari detoksifikasi.

Saat toksin melewati pembuluh darah, tubuh memang akan memberi reaksi. Timbullah sakit kepala, mual, kembung, sembelit, pilek, flu, demam ringan, gangguan kulit, gangguan emosi (gelisah cemas, uring-uringan, dan sulit memusatkan pikiran), serta kedinginan. Kadang juga disertai perubahan warna air seni dan napas bau.
Reaksi ini sangat individual sifatnya. Pada orang tertentu reaksi ini boleh jadi tidak muncul atau sudah terjadi pada hari pertama. Tetapi umumnya reaksi di atas baru muncul pada hari ketiga karena pada hari ketiga tubuh mulai mengambil energi dari lemak setelah hari pertama mengambil glukosa dari otot, dan hari kedua dari lever. Nah, supaya bisa sampai ke otak, lemak harus mengalami tahap perubahan hingga membutuhkan waktu lebih lama.
Kalau reaksi ini muncul, tidak perlu menghentikan program detoks. Kurangi saja aktivitas yang menguras energi, hindari juga berpanas-panas di bawah matahari, minum air putih atau jus sebanyak-banyaknya, atau segera tidur. Biasanya reaksi ini hanya berlangsung satu hari saja. Tetapi kalau sakit kepala betul-betul tidak tertahankan, ada baiknya juga jika Anda menghentikan program detoks untuk sementara waktu.

Reaksi yang terjadi bisa beraneka macam. Bahkan reaksi detoksifikasi yang dialami oleh dua orang yang menderita penyakit yang sama sekalipun, bisa berbeda. Karena hal ini tergantung dari tingkatan penyakit dan daya tahan masing-masing penderita. Semakin tinggi tingkat penyakit dan semakin rendah daya tahan tubuhnya, maka reaksi yang terjadi pun bisa semakin signifikan. 

No comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *