Saat seseorang sedang menjalankan program detoks
seringkali muncul berbagai kondisi yang sepertinya terasa kurang mengenakan,
dimana itu sebenarnya adalah reaksi
detoksifikasi. Agar tidak kaget nantinya, bagi yang belum pernah
menjalankannya, ada baiknya menyimak terlebih dahulu penjelasan berikut.
Detoksifikasi
adalah proses pembuangan racun dari dalam tubuh. Proses ini sangat Positif
karena membantu tubuh melakukan proses pembersihan diri secara alami. Di mana
racun berbahaya yang dibuang dari tubuh atau dinetralisir melalui paru-paru,
hati, usus, limpa, kulit, ginjal, dan usus.
Detoksifikasi merupakan proses dimulainya fase
penyembuhan atau pengembalian fungsi jaringan tubuh dimana tanda-tandanya
terkadang mirip dengan awal mula penyakit itu masuk ke tubuh/menyerang kita. Sehingga
kita tidak perlu khawatir jika hal tersebut terjadi saat kita sedang melakukan
program detoks. Karena bukan berarti penyakit yang sedang kita derita tersebut
kambuh, melainkan hanya sebagai reaksi dari detoksifikasi.
Saat toksin
melewati pembuluh darah, tubuh memang akan memberi reaksi. Timbullah sakit
kepala, mual, kembung, sembelit, pilek, flu, demam ringan, gangguan kulit,
gangguan emosi (gelisah cemas, uring-uringan, dan sulit memusatkan pikiran),
serta kedinginan. Kadang juga disertai perubahan warna air seni dan napas bau.
Reaksi ini sangat
individual sifatnya. Pada orang tertentu reaksi ini boleh jadi tidak muncul
atau sudah terjadi pada hari pertama. Tetapi umumnya reaksi di atas baru muncul
pada hari ketiga karena pada hari ketiga tubuh mulai mengambil energi dari
lemak setelah hari pertama mengambil glukosa dari otot, dan hari kedua dari
lever. Nah, supaya bisa sampai ke otak, lemak harus mengalami tahap perubahan
hingga membutuhkan waktu lebih lama.
Kalau reaksi ini muncul, tidak perlu menghentikan
program detoks. Kurangi saja aktivitas yang menguras energi, hindari juga
berpanas-panas di bawah matahari, minum air putih atau jus sebanyak-banyaknya,
atau segera tidur. Biasanya reaksi ini hanya berlangsung satu hari saja. Tetapi
kalau sakit kepala betul-betul tidak tertahankan, ada baiknya juga jika Anda
menghentikan program detoks untuk sementara waktu.
Reaksi yang terjadi bisa beraneka macam. Bahkan reaksi detoksifikasi yang dialami oleh dua
orang yang menderita penyakit yang sama sekalipun, bisa berbeda. Karena hal ini
tergantung dari tingkatan penyakit dan daya tahan masing-masing penderita. Semakin
tinggi tingkat penyakit dan semakin rendah daya tahan tubuhnya, maka reaksi
yang terjadi pun bisa semakin signifikan.
No comments:
Post a Comment